
Laksamana
Laut Arab, Persia,
India
dan seluruh Wilayah Timur
Konte
Vidigueira
Lambang Vasco da Gama o navegador escudo.png
Masa
jabatan 29 Desember 1519 -
23
Desember 1524
Pengganti
Francisco da Gama
Pasangan Catarina de Ataíde
Lainnya
Anak
* Francisco da Gama, Konte Vidigueira ke-2
* Estêvão da Gama, Raja Muda India
* Cristóvão da Gama, Kapten Malaka
Nama
lengkap : Vasco da Gama
Keluarga
bangsawan : Gama
Bapak : Estêvão da Gama
Lahir :1460 atau 1469
Sines atau Vidigueira, Alentejo,
Kerajaan Portugal
Meninggal
: 23 Desember 1524
Kochim,
India Portugal
Pemakaman
: Biara Jerónimos, Lisbon,
Kerajaan Portugal
Vasco da
Gama (Sines, Alentejo, Portugal, sekitar 1469 – 24 Desember 1524 di Kochi, India)
adalah seorang penjelajah berkebangsaan Portugis, yang menemukan jalur jalan
laut langsung dari Eropa ke Malabar, India dengan melakukan penjelajahan laut
mengelilingi Afrika.
Latar
belakang
Da Gama
ditugasi oleh Raja Manuel I dari Portugal untuk mencari negeri-negeri Kristen
di benua Timur (Baginda, seperti banyak orang Eropa lainnya, mengira bahwa
India adalah Kerajaan Kristen dari Prester John), dan untuk mendapatkan akses
Portugis ke pasar komersial di benua Timur. Da Gama memperluas penjelajahan
laut dari pendahulunya Bartolomeu Dias, yang pertama-tama mengelilingi Tanjung
Harapan di Afrika pada 1488, yang berpuncak dengan penjelajahan laut Portugis
yang didukung oleh sekolah pelayaran dari Henrique sang Navigator.
Pelayaran
da Gama berhasil membangun rute lautan dari Eropa ke India yang memungkinkan
perdagangan dengan Timur Jauh, tanpa menggunakan rute kafilah Jalur Sutera yang
mahal dan tidak aman, antara Timur Tengah dan Asia Tengah. Namun, pelayaran ini
juga terhambat oleh kegagalannya untuk membawa barang-barang yang menarik bagi
bangsa-bangsa di Asia Kecil dan India.
Rute ini penuh bahaya:hanya 54 dari 170 kelasi, dan dua dari empat kapal, yang
kembali ke Portugal
dengan selamat pada 1499. Namun demikian, pelayaran pertama da Gama langsung
menghasilkan era dominasi Eropa selama ratusan tahun melalui kekuatan laut dan
perdagangan, dan kolonialisme Portugis selama 450 tahun di India yang
menghasilkan kekayaan dan kekuasaan bagi takhta Portugal.
Eksplorasi
sebelum da Gama
Sejak
awal abad ke-15, sekolah pelayaran Henrique sang Navigator telah memperluas
pengetahuan Portugal
tentang garis pantai Afrika. Dari tahun 1460-an, tujuannya adalah mengeliling
ujung selatan benua itu untuk mendapatkan akses yang lebih mudah kepada
kekayaan India
(terutama lada hitam dan bumbu-bumbu lainnya) melalui rute laut yang dapat
diandalkan.
Ketika da
Gama berusia 10 tahun, rencana-rencana jangka panjang ini mulai menghasilkan
buah. Bartolomeu Dias telah kembali dari perjalanan mengelilingi Tanjung
Harapan, setelah menjelajahi hingga Fish River (Rio do Infante) di Afrika
Selatan sekarang, dan memverifikasikan bahwa pantai yang tidak dikenal itu
merentang hingga ke timur laut.
Eksplorasi
darat yang berlangsung pada waktu yang sama pada masa pemerintahan João II dari
Portugal mendukung teori
bahwa India
dapat dijangkau lewat laut dari Samudera Atlantik. Pêro da Covilhã dan Afonso
de Paiva diutus melalui Barcelona, Napoli, dan Rhodes, ke Alexandria, dan dari
sana ke Aden, Hormuz, dan India, yang membuktikan bahwa teori ini dapat
diandalkan.
Masih
tersisa untuk seorang penjelajah membuktikan jalur antara penemuan Dias dan
Pero da Covilha serta De Paiva, dan menghubungkan pecahan-pecahan terpisah itu
ke jalur perdagangan yang mungkin menguntungkan ke Samudera Hindia. Tugas yang
awalnya dibebankan pada ayah Da Gama itu ditawarkan ke Vasco oleh Manuel I atas
daya catatannya melindungi stasiun perdagangan Portugis sepanjang Pantai Emas
Afrika dari pemusnahan oleh Perancis.
Perjalanan
pertama
Jalur
yang diikuti dalam perjalanan pertama Vasco da Gama (1497 - 1499)
Mengelilingi Tanjung harapan
Mombasa
Malindi
India
Mereka
tiba di India
pada 20 Mei 1498. Kadang-kadang terjadi perundingan yang sengit dengan penguasa
setempat (biasanya diinggriskan menjadi Zamorin), menghasilkan Wyatt Enourato,
dalam perlawanan dari para pedagang Arab. Akhirnya da Gama berhasil memperoleh
sebuah surat
yang ambigu berisi konsesi untuk hak-hak perdagangan, namun ia harus berangkat
tanpa peringatan setelah Zamorin memaksa agar da Gama meninggalkan semua barangnya
sebagai kolateral. Da Gama mempertahankan barang-barangnya, tetapi meninggalkan
beberapa orang Portugis dengan perintah memulai sebuah pos perdagangan.
Kembali
Vasco da
Gama mendarat di Calicut,
20 Mei 1498
Paulo da
Gama meninggal di Azores dalam perjalanan pulang, tetapi ketika Vasco da Gama
kembali ke Portugal pada September 1499, ia mendapatkan hadiah yang sangat
besar sebagai orang yang berhasil mewujudkan rencana yang telah disusun selama
80 tahun. Ia mendapatkan gelar "Admiral Samudera Hindia", dan hak-hak
feodal atas Sines dikukuhkan. Ia juga dianugerahi gelar Dom (count) oleh Manuel
I.
Pelayaran
da Gama membuktikan bahwa pantai Afrika yang lebih jauh (pantai Timur), Contra
Costa, adalah penting bagi kepentingan Portugis. Pelabuhan-pelabuhannya
menyediakan air bersih dan perbekalan, kayu dan pelabuhan untuk reparasi, dan
tempat untuk menunggu sementara musim tidak menguntungkan. Selain itu, komoditi
rempah-rempah terbukti juga merupakan kontribusi penting bagi ekonomi Portugal.
Pelayaran
kedua
Pada 12
Februari 1502, da Gama kembali beralyar dengan sebuah armada 20 kapal perang,
untuk memaksakan kepentingan Portugis. Pedro Álvares Cabral telah diutus ke India dua tahun sebelumnya (ketika ia kebetulan
menemukan Brasil, meskipun sebagian orang mengklaim hal itu dilakukan dengan
sengaja), dan menemukan bahwa orang-orang yang ada di pos perdagangan itu telah
dibunuh, dan ketika ia menemukan perlawanan lebih lanjut, ia membombardir Calicut. Ia juga membawa
pulang sutera dan emas untuk membuktikan bahwa ia telah berkunjung ke India
lagi.
Pada
suatu saat, da Gama menantikan sebuah kapal yang kembali dari Mekkah, dan
menyita semua barang dagangannya. Mereka kemudian mengeram ke-380 penumpangnya
dan kemudian membakar kapal itu. Baru empat hari kemudian kapal itu tenggelam
dan menewaskan semua penumpangnya, laki-laki, perempuan, dan anak-anak, ketika
da Gama kembali ke Calicut
pada 30 Oktober, 1502, pihak Zamorin bersedia menandatangani suatu perjanjian
Da Gama
menyerang dan menuntut upeti dari pelabuhan Kilwa yang dikuasai orang-orang
Arab di Afrika Timur, salah satu pelabuhan yang terlibat dalam upaya melawan
Portugis. Da Gama memainkan peranan sebagai pemilik kapal yang diberi izin
untuk menyerang kapal-kapal dagang Arab. Akhirnya ia menghancurkan sebuah
armada Calicut yang terdiri atas 29 kapal, dan
pada dasarnya menaklukkan kota
pelabuhan tersebut. Sebagai ganjaran untuk keamanan, ia memperoleh
konsesi-konsesi dagang yang sangat berharga dan sejumlah besar barang sitaan,
yan membuat ia sangat disukai oleh takhta Portugal.
Setelah
kembali ke Portugal,
pada September 1503, ia diangkat menjadi Count dari Vidigueira di tanah yang
sebelumna dimiliki oleh keluarga Bragança. Ia juga dianugerahi dengan hak-hak
feodal dan yurisdiksi atas Vidigueira dan Vila
dos Frades.
Pelayaran
ketiga
Setelah
mendapatkan reputasi yang ditakuti sebagai "penyelesai" segala
masalah yang muncul di India,
ia diutus ke anak benua itu
sekali lagi pada 1524. Rencananya adalah ia menggantikan Eduardo de Menezes
sebagai raja muda (wakil) dari wilayah kekuasaan Portugal,
tetapi ia menderita malaria tak lama setelah tiba di Goa dan meninggal di kota Cochin
pada Malam Natal 1524. Tubuhnya mula-mula dimakamkan di Gereja St. Francis,
Fort Kochi, Kochi, dan belakangan kerangkanya dipindahkan ke Portugal pada 1539
dan dimakamkan kembali di sebuah kuburan yang indah di Vidigueira. Biara
Hieronimit di Belém dibangun untuk menghormati pelayarannya ke India.
Warisan
Da Gama
dan istrinya, Catarina de Ataíde, mempunyai enam anak lelaki dan seorang anak
perempuan: Francisco da Gama, Conde da Vidigueira; Estevão da Gama; Paulo da
Gama; Cristovão da Gama; Pedro da Silva da Gama; Alvaro de Athaide; dan Isabel
de Athaide da Gama.
Seperti
orang-orang lainnya setelah Henry sang Navigator, da Gama bertanggung jawab
atas keberhasilan Portugal
sebagai suatu kekuatan kolonial yang pertama. Di samping pelayaran itu sendiri,
kecakapannya dalam mencampurkan politik dan perang di belahan dunia yang lain
yang menempatkan Portugal
dalam posisi terkemuka dalam perdagangan di Samudera Hindia.
Epik
nasional Portugal,
Lusíadas dari Luís Vaz de Camões pada umumnya berkaitan dengan
pelayaran-pelayaran Vasco da Gama.
Setelah
pelayaran pertama da Gama, kerajaan Portugal menyadari bahwa
mengamankan pos-pos di pantai timur Afrika terbukti penting untuk
mempertahankan rute perdagangan mereka ke Timur Jauh.
Kota pelabuhan Vasco da Gama di Goa
dinamai untuk memperingati da Gama. Demikian pula kawah Vasco da Gama, sebuah
kawah besar di Bulan. Ada
tiga klub sepak bola di Brasil (termasuk Club de Regatas Vasco da Gama) dan
Klub Olahraga Vasco di Goa yang juga dinamai menurut namanya. Sebuah gereja di
Kochi, Kerala Gereja Vasco da Gama, sebuah tempat tinggal pribadi di pulau
Saint Helena dan Jembatan Vasco da Gama semuanya diberi nama untuk
memperingatinya.
Da Gama
menduduki peringkat ke-86 dalam buku Michael H. Hart 100 Tokoh yang Paling
Berpengaruh dalam Sejarah.
Pada
1998, upaya mengadakan peringatan ke-500 tahun kedatangan da Gama di India oleh
Pemerintah Portugal
dibatalkan karena besarnya kemarahan masyarakat terhadap acara tersebut.
Dikutip dari : http://id.wikipedia.org
0 Komentar:
Posting Komentar